Sistem tanam benih langsung (TABELA)

Mang Tani April 16, 2021
Petani

Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) adalah salah satu jenis teknik pembudidayaan tanaman padi dengan cara menabur benih secara langsung pada lahan yang sudah diolah dengan baik.

Tabela ini dilakukan pada lahan persawahan yang memiliki saluran irigasi yang baik, sawah tadah hujan atau sawah yang bisa diatur pasang surut airnya. Teknik ini tidak cocok untuk area persawahan yang tergenang air secara terus menerus.

Teknik ini sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem tanam pindah terutama pada segi tenaga yang dibutuhkan serta waktu pengerjaan yang relatif singkat.

Tabela ini mulai digunakan oleh petani di kampung saya sejak tahun 2008. Namun teknik ini kurang populer karena teknik ini memerlukan kebersamaan. Masudnya teknik tidak bisa diterapkan jika hanya menggunakan satu atau dua lahan saja karena kontrol air akan sulit.

Tabela sendiri secara teknis memiliki dua jenis dalam pengerjaannya yaitu tabela dengan menggunakan alat tabur benih (ATABELA) atau menyebar benih secara langsung dengan menggunakan tangan kosong.

A. Jenis TABELA

1. Menggunakan Alat tabur (ATABELA)

Alat tabur yang digunakan dibuat khusus agar memudahkan pengerjaan serta memberi hasil yang rapi. Alat ini umumnya dibuat dengan menggunakan pipa paralon yang dilubangi dengan jarak 2:1 atau 4:1 (penerapan legowo). Pipa ini kemudian diberi roda yang terbuat dari stereoform pada kedua sisinya.

Penggunaan alat ini cukup mudah, cukup ditarik saja dan benih yang dimasukkan ke dalam pipa tersebut akan terjatuh ke luar melalui lubang-lubang pada pipa. Menggunakan alat ini memberikan hasil yang cukup rapi karena jarak setiap benih yang jatuh teratur.

2. Disebar langsung dengan tangan (Sonor/Hambur)

Teknik tabela yang satu ini tidak mennggunakan alat bantu melainkan disebar langsung dengan menggunakan tangan kosong dengan cara dihambur atau dilempar. Teknik ini membuat pengerjaan lebih cepat namun sayangnya benih yang ditebar memiliki jarak yang tidak beraturan.

Setelah mengetahui beberapa jenis tekhnik tabela, berikutnya akan dibahas mengenai peyiapan lahan serta benih.

B. Penyiapan Lahan dan Bibit

1. Penyiapan Lahan

Pada sistem tabela, lahan persawahan harus dipersiapkan sebaik mungkin. Lahan yang akan digunakan sendiri adalah lahan yang bisa dikontrol air dan pengairannya.

Awalnya lahan persawahan  dibajak terlebih dahulu, digulung sampai rumput tenggelam dalam lumpur. Berikutnya lahan tersebut diisi dengan air sampai pada saat benih akan ditabur.

2. Penyiapan benih

Penyiapan benihnya sendiri ada dua jenis, yang pertama menggunakan bibit yang sudah ditumbuhkan terlebih dahulu. Bibit yang sudah dibeli direnadam kedalam air selama 1-2 hari. Berikutnya bibit tersebut diangkat ke tempat yang kering dan ditutupi dengan terpal agar akarnya bisa tumbuh.

Yang kedua menggunakan bibit padi kering secara langsung. Pemilihan bibitnya sendiri harus teliti. Bibit yang dipilih ini harus berupa bibit unggul serta merupakan jenis bibit padi yang memiliki akar kuat.

C. Proses TABELA

Pada saat benih akan ditabur, lahan dikeringkan terlebih dahulu. Dikeringkan di sini dalam artian air pada lahan persawahan dikosongkan. Hal ini agar proses tumbuh benih yang ditabur bisa berlangsung dengan normal karena keberadaan air akan menghambat pertumbuhan benih, bahkan kadang membuat busuk benih.

Benih berikutnya ditabur dengan menggunakan salah satu jenis tabela yang tertulis di atas. Menggunakan alat bagi yang memilki alat. Atau disebar langsung dengan menggunakan tangan kosong.

D. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem TABELA

Ada beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan sistem tabela ini yaitu:

1. Keuntungan

  • Tenaga yang dibutuhkan kecil
  • Proses pengerjaan sanagt cepat
  • Hasil yang lebih banyak

2. Kerugian

  • Jarak padi tidak beraturan (Khusus metode sonor/hambur)
  • Pemeliharaan pasca tanam lebih sering
  • Lahan lebih mudah dan cepat ditumbuhi rumput
  • Penggunaan pestisida dan herbisida yang lebih banyak
  • Pemanenan harus menggunakan mesin (Khusus metode sonor/hambur)

Hasil Menggunakan Teknik TABELA

Lalu bagaimana hasil panen padi pada lahan yang menggunakan teknik tabela ini?. Berdasarkan pengalaman saya, hasil panen jauh lebih banyak dibanding dengan menggunakan metode konvensional yaitu tanama pindah. Jenis Tabela yang saya gunakan sendiri adalah jenis sonor/hambur.

Dalam kondisi tamanan padi yang tidak terserang oleh hama, hasil menggunakan tabela bisa surplus sampai kurang lebih 10 sak gabah. Tentunya hasil ini akan berbeda-beda pada setiap petani. Hasilnya sendiri akan sangat diperngaruhi oleh perawatan serta bibit yang digunakan.

Dengan kata lain penerapan teknik tabela jika dilakukan dengan baik dan disertai dengan perawatan yang baik bisa meningkatkan hasil pertanian.

Temporary Disabled